RCL (Read, Coment, Like) ya guys! ^_^ Just for fun! ^_^
Happy Reading!!! :)
~
From: Ilham
"Aku ada di depan rumahmu. Keluar yaa"
Pesan singkat yg dikirim Ilham kepada Fira melalui SMS sontak membuat Fira kanget. Tanpa pikir panjang Fira berlari menuju jendela kamar dan membukanya. Terlihat mobil berwarna hitam sedang parkir di halaman rumahnya. Jendela mobil tersebut terbuka dan terlihat pria tampan melambai ke arah Fira. "Ngapain Ilham kerumah secara mendadak gini? Ini kan masih pagi. Biasanya juga ngasih tau dulu kalau mau kerumah" Gumam Fira. Ia pun keluar kamar dan menemui Ilham.
"Tumben pagi² kesini? Ada perlu apa?" Tanya Fira. Ilham keluar dari mobilnya dan menghampiri Fira "Mau ajak kamu keluar" Jawab Ilham santai "Hah? Keluar? Kemana?" Tanya Fira tak percaya "Lagian ini kan masih pagi" Lanjut Fira "Kemana aja" Jawab Ilham enteng "Gak ah males. Lagian tujuannya gak jelas" Ucap Fira "Gimana kalau kita ke pantai?" Tawar Ilham "Pantai?" Tanya Fira sedikit berfikir "Iya. Pliiss ikut ya" Pinta Ilham "Ehm... Gimana ya? Tapi aku takut Ham. Kamu tau sendirikan aku jarang keluar rumah, apalagi keluar bareng cowok. Gak ah" Tolak Fira "Sehari doang Ra. Temenin aku sehari ini aja. Ntar aku deh yg izin ke mama kamu. Aku yakin mamamu pasti ngizinin kok. Kan aku sahabatmu dari kecil" Ucap Ilham meyakinkan Fira "Terserah kamu deh" Ucap Fira pasrah. Ia pun memasuki rumahnya dan diikuti oleh Ilham.
"Eh ada Ilham. Tumben pagi² udah kesini?" Tanya Tante Sonya (mamanya Fira) "Iya tante. Te Ilham bolehkan ngajak Fira keluar?" Tanya Ilham dengan hati² "Emangnya mau kemana?" Tanya Tante Sonya dengan lembut "Ke pantai te. Boleh kan te? Sehari aja. Ilham janji bakal jagain Fira" Jawab Ilham meyakinkan Tante Sonya. Tante Sonya melirik Fira sebentar dan berkata "Kalau tante sih terserah Fira aja. Kan yang diajak Fira, bukan tante" Ucap Tante Sonya dengan senyum "Kamu mau kan Ra? Sehari aja kok" Pinta Ilham sedikit memelas agar gadis yg berada didepannya itu mau ikut bersamanya "I...iiya deh" Jawab Fira sedikit gugup. Ekspresi Ilham langsung berubah mendengar penuturan Fira "Bolehkan ma?" Tanya Fira kepada mamanya. Tante Sonya hanya mengangguk pelan dan tersenyum "Yaudah kalau gitu aku siap² dulu ya Ham" Ucap Fira lalu berjalanenuju kamarnya "Jangan lama² ya" Perintah Ilham sambil terkekeh kecil. Tante Sonya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua anak tersebut.
10 menit kemudian Fira telah berpakaian rapi. Rambutnya yang terurai membuat wajah Fira semakin cantik, ditambah lagi jepit berukuran sedang yg menjepit poninya agar terlihat lebih rapi. "Yuk berangkat. Tante Ilham pamit dulu ya" Pamit Ilham sambil mencium punggung tangan Tante Sonya "Hati² ya. Tante titip Fira" Ucap Tante Sonya "Siap te!" Ucap Ilham dengan hormat ala² pemimpin upacara yg sedang hormat kepada pembina upacara. Tante Sonya hanya tertawa geli melihat sikap Ilham yg terkesan sangat lucu. "Dasar lebay" Ledek Fira sambil tertawa. Ilham hanya cengingisan mendengar ledekan Fira "Fira pergi dulu ya ma" Pamit Fira lalu mencium punggung tangan mamanya. "Iya sayang hati²" Ucap Tante Sonya dengan lembut.
"Inget pesen mama, jagain aku. Awas aja kalau macem²" Ancam Fira "Iya bawel" Ujar Ilham sambil tertawa geli melihat ekspresi lucu Fira yg sedang mengancamnya.
Happy Reading!!! :)
~
From: Ilham
"Aku ada di depan rumahmu. Keluar yaa"
Pesan singkat yg dikirim Ilham kepada Fira melalui SMS sontak membuat Fira kanget. Tanpa pikir panjang Fira berlari menuju jendela kamar dan membukanya. Terlihat mobil berwarna hitam sedang parkir di halaman rumahnya. Jendela mobil tersebut terbuka dan terlihat pria tampan melambai ke arah Fira. "Ngapain Ilham kerumah secara mendadak gini? Ini kan masih pagi. Biasanya juga ngasih tau dulu kalau mau kerumah" Gumam Fira. Ia pun keluar kamar dan menemui Ilham.
"Tumben pagi² kesini? Ada perlu apa?" Tanya Fira. Ilham keluar dari mobilnya dan menghampiri Fira "Mau ajak kamu keluar" Jawab Ilham santai "Hah? Keluar? Kemana?" Tanya Fira tak percaya "Lagian ini kan masih pagi" Lanjut Fira "Kemana aja" Jawab Ilham enteng "Gak ah males. Lagian tujuannya gak jelas" Ucap Fira "Gimana kalau kita ke pantai?" Tawar Ilham "Pantai?" Tanya Fira sedikit berfikir "Iya. Pliiss ikut ya" Pinta Ilham "Ehm... Gimana ya? Tapi aku takut Ham. Kamu tau sendirikan aku jarang keluar rumah, apalagi keluar bareng cowok. Gak ah" Tolak Fira "Sehari doang Ra. Temenin aku sehari ini aja. Ntar aku deh yg izin ke mama kamu. Aku yakin mamamu pasti ngizinin kok. Kan aku sahabatmu dari kecil" Ucap Ilham meyakinkan Fira "Terserah kamu deh" Ucap Fira pasrah. Ia pun memasuki rumahnya dan diikuti oleh Ilham.
"Eh ada Ilham. Tumben pagi² udah kesini?" Tanya Tante Sonya (mamanya Fira) "Iya tante. Te Ilham bolehkan ngajak Fira keluar?" Tanya Ilham dengan hati² "Emangnya mau kemana?" Tanya Tante Sonya dengan lembut "Ke pantai te. Boleh kan te? Sehari aja. Ilham janji bakal jagain Fira" Jawab Ilham meyakinkan Tante Sonya. Tante Sonya melirik Fira sebentar dan berkata "Kalau tante sih terserah Fira aja. Kan yang diajak Fira, bukan tante" Ucap Tante Sonya dengan senyum "Kamu mau kan Ra? Sehari aja kok" Pinta Ilham sedikit memelas agar gadis yg berada didepannya itu mau ikut bersamanya "I...iiya deh" Jawab Fira sedikit gugup. Ekspresi Ilham langsung berubah mendengar penuturan Fira "Bolehkan ma?" Tanya Fira kepada mamanya. Tante Sonya hanya mengangguk pelan dan tersenyum "Yaudah kalau gitu aku siap² dulu ya Ham" Ucap Fira lalu berjalanenuju kamarnya "Jangan lama² ya" Perintah Ilham sambil terkekeh kecil. Tante Sonya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua anak tersebut.
10 menit kemudian Fira telah berpakaian rapi. Rambutnya yang terurai membuat wajah Fira semakin cantik, ditambah lagi jepit berukuran sedang yg menjepit poninya agar terlihat lebih rapi. "Yuk berangkat. Tante Ilham pamit dulu ya" Pamit Ilham sambil mencium punggung tangan Tante Sonya "Hati² ya. Tante titip Fira" Ucap Tante Sonya "Siap te!" Ucap Ilham dengan hormat ala² pemimpin upacara yg sedang hormat kepada pembina upacara. Tante Sonya hanya tertawa geli melihat sikap Ilham yg terkesan sangat lucu. "Dasar lebay" Ledek Fira sambil tertawa. Ilham hanya cengingisan mendengar ledekan Fira "Fira pergi dulu ya ma" Pamit Fira lalu mencium punggung tangan mamanya. "Iya sayang hati²" Ucap Tante Sonya dengan lembut.
"Inget pesen mama, jagain aku. Awas aja kalau macem²" Ancam Fira "Iya bawel" Ujar Ilham sambil tertawa geli melihat ekspresi lucu Fira yg sedang mengancamnya.
Diperjalanan suasana menjadi hening. Tak ada obrolan sedikit pun dari
mereka. Ilham merasa bosan karena dari rumah Fira ia fokus menyetir mobil saja.
Mata Ilham melirik ke arah Fira, ia pun memulai percakapan terlebih dahulu.
"Ra" Panggil Ilham. Fira hanya berdehem membalas panggilan Ilham lalu
menoleh kearah Ilham dengan mata yg penuh tanya. "Garing tau!" Seru
Ilham "Emang kamu pikir ikan asin apa? Pake acara garing segala" Ucap
Fira dengan malas "Daritadi diem mulu sih" Protes Ilham "Terus
gue harus nyanyi² gak jelas sambil bilang wow gitu??" Ucap Fira ala ABG
alay jaman sekarang. Ilham hanya tertawa mendengar penuturan Fira "Udah ah
capek tau" Ucap Fira sambil memanyunkan bibirnya. Mungkin hari ini
mood-nya gak bagus. "Jelek tau kalau manyun gitu" Ledek Ilham sambil
menjulurkan lidahnya dan tertawa "Iiihh... Ilham nyebelin!" Ucap Fira
sambil memukul lengan kiri Ilham "Aaww sakit tau Ra" Rintih Ilham
sambil mengelus-elus tangannya yg sakit akibat pukulan Fira "Biarin"
Balas Fira dengan ketus. "Mungkin ini hari terakhir aku lihat kamu ngambek
Ra" Batin Ilham. Terpancar senyuman yg terasa getir dari bibir Ilham.
"Ra udah sampai nih" Ucap Ilham melepas sabuk pengamannya. Lalu ia melirik kearah Fira, ternyata Fira sedang tertidur pulas, pantas saja tidak ada sahutan darinya. "Pantes aja gak nyaut, orang lagi tidur" Ilham pun membangunkan Fira dengan hati². Setelah bersusah payah membangunkan Fira, akhirnya Fira terbangun "Udah sampai ya?" Tanya Fira sambil melihat ke arah jendela kanan mobil, matanya langsung membuka lebar ketika melihat birunya air laut. "Udah dari tadi kali Ra. Kamunya aja yg susah dibangunin" Kesal Ilham "Hehe maaf ya Ham" Fira hanya cengingisan melihat ekspresi Ilham yg sedang kesal kepadanya. "Yuk turun!" Ajak Fira dengan semangat. Ilham pun keluar dari mobil dan menarik nafas dalam² merasakan udara segar di pantai tersebut. "Tadi aja gak mau ikut. Sekarang kesenengan" Ucap Ilham "Hehe... Udah ah, sensi banget sih kaya cewek² alay" Ucap Fira diselingi tawa yg begitu lepas. Terukir senyum kebahagian dari wajah Ilham yg melihat Fira tertawa lepas.
Fira sangat menikmati suasana pantai tersebut. Ia menarik nafas dalam² dan memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya yg jenuh. Ia bentangkan tangannya selebar mungkin. Terpancar rona kebahagiaan dari wajah cantik Fira.
"Ceklek... Ceklek... Ceklek" Tiba² terdengar suara kamera yg sedang mengambil gambar berkali kali. Fira langsung menoleh ke arah sunber suara itu. "Ilhaaammmm" Teriak Fira dengan jengkel. Ternyata Ilham memfoto Fira secara diam². Apalagi Ilham juga memfoto ekspresi Fira yg sedang berusaha mengambil kameranya. Ilham tertawa puas dan berlari menjauhi Fira. Mereka pun melakukan aksi saling kejar kejaran. Terlihat jelas rona kebahagiaan yg terpancar dari muka Ilham dan ekspresi Fira yg jengkel karena Ilham. "Ilham jangan lari" Teriak Fira yg sedang berusaha mengejar Ilham. Pengunjung pantai disana bingung melihat aksi dua anak muda tersebut.
Akhirnya Ilham pun menyerah dan berhenti berlari. Nafas mereka tersegal segal akibat berlari. Fira duduk dibawah pohon kelapa melepas lelah. Ilham pun menghampiri Fira dan duduk disampingnya. "Capek tau Ham" Ucap Fira disela sela nafas yg tidak beraturan "Aku juga" Ucap Ilham tak mau kalah "Kamu ini nyebelin ya. Udah foto anak orang sembarangan. Bikin jengkel lagi" Fira memanglingkan wajahnya dengan raut muka yg jengkel "Hehe maaf cantik" Ucap Ilham sambil memegang dagu Fira namun Fira menepisnya "Jangan marah dong" Bujuk Ilham "Gimana gak marah coba kamu itu super nyebelin" Fira masih memanglingkan wajahnya, kali ini ia mulai marah dengan Ilham.
"Ra kamu tau gak? Kamu itu kaau marah tambah cantik loh. Makanya itu aku suka bikin kamu marah" Gombal Ilham dengan senyum jenakanya. Seketika itu pipi Fira langsung berubah menjadi merah seperti kepiting yg sudah direbus. Ilham telah membuat Fira tersipu malu. Melihat perubahan warna di pipi Fira membuat Ilham tertawa geli "Blush on-nya ketebelan nona" Ucap Ilham membuat Fira semakin tersipu malu "Apa'an sih" Ucap Fira yg tersipu malu. Ilham hanya tertawa puas melihat sahabatnya yg lucu itu.
"Ra udah sampai nih" Ucap Ilham melepas sabuk pengamannya. Lalu ia melirik kearah Fira, ternyata Fira sedang tertidur pulas, pantas saja tidak ada sahutan darinya. "Pantes aja gak nyaut, orang lagi tidur" Ilham pun membangunkan Fira dengan hati². Setelah bersusah payah membangunkan Fira, akhirnya Fira terbangun "Udah sampai ya?" Tanya Fira sambil melihat ke arah jendela kanan mobil, matanya langsung membuka lebar ketika melihat birunya air laut. "Udah dari tadi kali Ra. Kamunya aja yg susah dibangunin" Kesal Ilham "Hehe maaf ya Ham" Fira hanya cengingisan melihat ekspresi Ilham yg sedang kesal kepadanya. "Yuk turun!" Ajak Fira dengan semangat. Ilham pun keluar dari mobil dan menarik nafas dalam² merasakan udara segar di pantai tersebut. "Tadi aja gak mau ikut. Sekarang kesenengan" Ucap Ilham "Hehe... Udah ah, sensi banget sih kaya cewek² alay" Ucap Fira diselingi tawa yg begitu lepas. Terukir senyum kebahagian dari wajah Ilham yg melihat Fira tertawa lepas.
Fira sangat menikmati suasana pantai tersebut. Ia menarik nafas dalam² dan memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya yg jenuh. Ia bentangkan tangannya selebar mungkin. Terpancar rona kebahagiaan dari wajah cantik Fira.
"Ceklek... Ceklek... Ceklek" Tiba² terdengar suara kamera yg sedang mengambil gambar berkali kali. Fira langsung menoleh ke arah sunber suara itu. "Ilhaaammmm" Teriak Fira dengan jengkel. Ternyata Ilham memfoto Fira secara diam². Apalagi Ilham juga memfoto ekspresi Fira yg sedang berusaha mengambil kameranya. Ilham tertawa puas dan berlari menjauhi Fira. Mereka pun melakukan aksi saling kejar kejaran. Terlihat jelas rona kebahagiaan yg terpancar dari muka Ilham dan ekspresi Fira yg jengkel karena Ilham. "Ilham jangan lari" Teriak Fira yg sedang berusaha mengejar Ilham. Pengunjung pantai disana bingung melihat aksi dua anak muda tersebut.
Akhirnya Ilham pun menyerah dan berhenti berlari. Nafas mereka tersegal segal akibat berlari. Fira duduk dibawah pohon kelapa melepas lelah. Ilham pun menghampiri Fira dan duduk disampingnya. "Capek tau Ham" Ucap Fira disela sela nafas yg tidak beraturan "Aku juga" Ucap Ilham tak mau kalah "Kamu ini nyebelin ya. Udah foto anak orang sembarangan. Bikin jengkel lagi" Fira memanglingkan wajahnya dengan raut muka yg jengkel "Hehe maaf cantik" Ucap Ilham sambil memegang dagu Fira namun Fira menepisnya "Jangan marah dong" Bujuk Ilham "Gimana gak marah coba kamu itu super nyebelin" Fira masih memanglingkan wajahnya, kali ini ia mulai marah dengan Ilham.
"Ra kamu tau gak? Kamu itu kaau marah tambah cantik loh. Makanya itu aku suka bikin kamu marah" Gombal Ilham dengan senyum jenakanya. Seketika itu pipi Fira langsung berubah menjadi merah seperti kepiting yg sudah direbus. Ilham telah membuat Fira tersipu malu. Melihat perubahan warna di pipi Fira membuat Ilham tertawa geli "Blush on-nya ketebelan nona" Ucap Ilham membuat Fira semakin tersipu malu "Apa'an sih" Ucap Fira yg tersipu malu. Ilham hanya tertawa puas melihat sahabatnya yg lucu itu.
"Aku haus" Ucap Fira "Yaudah kamu tunggu sini ya! Aku
beli minuman dulu buat kamu. Jangan kemana-mana ya cantik!" Perintah
Ilham, Fira hanya mengangguk. Ilham pun pergi mencari minuman untuk Fira dan
dirinya. Tak beberapa lama kemudian, Ilham datang membawa satu buah degan yg
dingin. "Nih" Ucap Ilham sambil menyodorkan buah kelapa tersebut
"Satu buah berdua ya biar romantis" Lanjut Ilham "Bilang aja
kamu lagi bokek. Pake alasan lagi" Ujar Fira sambil tertawa "Yaelah,
orang lagi berusaha romantis malah dibilang bokek. Yaudah kalau gak mau"
Ilham menarik buah kelapa tersebut ke pangkuannya dengan maksud bercanda
"Eh iya iya. Udah sini, aku haus tau" Ujar Fira menarik buah kelapa
yg ada di pangkuan Ilham. Ilham hanya tertawa geli melihat sikap Fira.
Setelah selesai minum, mereka pun menikmati indahnya pemandangan pantai. "Pemandangannya bagus ya Ham" Ucap Fira dengan kagum "Iya, ini masih gak seberapa. Nanti waktu sunset pemandangannya pasti jauh lebih bagus" Jelas Ilham dengan senyuman yg mengembang dibibirnya. Ilham menoleh ke arah Fira, tak disangka ternyata dibelakang Fira ada binatang kecil yg melata. "Fira ulat dibelakang kamu!" Sontak Fira langsung berdiri dari tempat duduknya. Ia pun melirik ke arah ulat itu berada, wajahnya langsung berubah menjadi pucat. "Aku takut Ham" lirih Fira sambil menutup sebagian mukanya dengan tangannya, Ilham pun langsung memeluknya dari samping untuk menenangkan Fira "Kamu gak usah takut ya Ra, cuma binatang kecil kok" Ucap Ilham menenangkan Fira "Tapi aku takut Ham" Ucap Fira "Yaudah kita pindah ke tempat lain yuk" Ajak Ilham. Fira hanya menggangguk lemah. Mereka pun berjalan mencari tempat yg cocok untuk istirahat. Tak jauh dari tempat sebelumnya, mereka pun mendapatkan tempat yg cukup teduh. Fira hanya terdiam, ia benar-benar merasakan ketakutan yg amat dalam. Fira memang phobia terhadap hewan melata itu. Setiap kali melihat ulat pasti Fira merasakan ketakutan yg sangat mendalam. Entah mengapa ia bisa phobia terhadap ulat. "Udah Ra kamu gak usah takut gitu. Lagian kan udah gak ada ulatnya" Hibur Ilham, tapi Fira tetap saja diam seribu bahasa dengan muka yg pucat "Kamu kalau phobia segitunya banget sih Ra? Setiap kali lihat ulat pasti muka kamu jadi pucat. Kamu juga langsung diam gak berkutik" Ucap Ilham dengan sedih "Aku bener-bener takut Ham. Aku benci hewan itu. Kamu tau sendirikan kalau aku phobia, jadi menurutku wajar-wajar aja kalau aku butuh waktu untuk nenangin diri" Ucap Fira yg sedikit kesal karena ia merasa Ilham tidak bisa mengerti dengan keadaannya. Ia pun menutup mukanya dengan kedua tangannya. "Maaf Ra" Sesal Ilham.
Setelah selesai minum, mereka pun menikmati indahnya pemandangan pantai. "Pemandangannya bagus ya Ham" Ucap Fira dengan kagum "Iya, ini masih gak seberapa. Nanti waktu sunset pemandangannya pasti jauh lebih bagus" Jelas Ilham dengan senyuman yg mengembang dibibirnya. Ilham menoleh ke arah Fira, tak disangka ternyata dibelakang Fira ada binatang kecil yg melata. "Fira ulat dibelakang kamu!" Sontak Fira langsung berdiri dari tempat duduknya. Ia pun melirik ke arah ulat itu berada, wajahnya langsung berubah menjadi pucat. "Aku takut Ham" lirih Fira sambil menutup sebagian mukanya dengan tangannya, Ilham pun langsung memeluknya dari samping untuk menenangkan Fira "Kamu gak usah takut ya Ra, cuma binatang kecil kok" Ucap Ilham menenangkan Fira "Tapi aku takut Ham" Ucap Fira "Yaudah kita pindah ke tempat lain yuk" Ajak Ilham. Fira hanya menggangguk lemah. Mereka pun berjalan mencari tempat yg cocok untuk istirahat. Tak jauh dari tempat sebelumnya, mereka pun mendapatkan tempat yg cukup teduh. Fira hanya terdiam, ia benar-benar merasakan ketakutan yg amat dalam. Fira memang phobia terhadap hewan melata itu. Setiap kali melihat ulat pasti Fira merasakan ketakutan yg sangat mendalam. Entah mengapa ia bisa phobia terhadap ulat. "Udah Ra kamu gak usah takut gitu. Lagian kan udah gak ada ulatnya" Hibur Ilham, tapi Fira tetap saja diam seribu bahasa dengan muka yg pucat "Kamu kalau phobia segitunya banget sih Ra? Setiap kali lihat ulat pasti muka kamu jadi pucat. Kamu juga langsung diam gak berkutik" Ucap Ilham dengan sedih "Aku bener-bener takut Ham. Aku benci hewan itu. Kamu tau sendirikan kalau aku phobia, jadi menurutku wajar-wajar aja kalau aku butuh waktu untuk nenangin diri" Ucap Fira yg sedikit kesal karena ia merasa Ilham tidak bisa mengerti dengan keadaannya. Ia pun menutup mukanya dengan kedua tangannya. "Maaf Ra" Sesal Ilham.
Tak terasa hari semakin sore. Beberapa jam lagi matahari akan
tenggelam. Pengunjung disana mulai berdatangan, mungkin mereka akan menikmati
indahnya 'sunset' di pantai tersebut.
"Ra selfie yuk!" Ajak Ilham sambik mengeluarkan handphone-nya
"Nggak ah"
"Ayo dong Ra. Sekali aja"
"Gak mau" Fira berkacak pinggang
"Buat kenang-kenangan Ra. Nyesel loh kalau gak mau selfie kai ini" Ilham tersenyum jenaka
"Ehm... Yaudah deh"
Akhirnya mereka pun selfie bersama. Ini memang pertama kalinya Fira mau diajak selfie. Ilham juga gak terlalu suka selfie, tapi ini untuk kenang-kenangan. Mungkin yg terakhir kali.
"Bagus Ra. Kamu lucu deh" Ucap Ilham sembari memperlihatkan foto yg ada di handphonenya kepada Fira. Fira hanya cengingisan melihat hasil fotonya.
"Oh ya ngomong² bentar lagi 'sanset' loh" Ucap Ilham
"Oh ya? Pasti bagus banget ya pemandangannya" Seru Fira
"Pastinya dong. Kita tunggu aja ya" Fira hanya mengangguk pelan.
Beberapa lama kemudian, perlahan-lahan matahari menenggelamkan dirinya. Sungguh pemandangan yg sangat indah. Fira sangat mengagumi pemandangan yg tersaji di depan matanya. Ilham sangat senang bisa melihat Fira yg sedang bahagia. Rona kebahagiaan telah mereka pancarkan dengan senang hati. Sampai² tak ada perbincangan diantara mereka. Mereka benar² menikmati pemandangan itu.
"Ra selfie yuk!" Ajak Ilham sambik mengeluarkan handphone-nya
"Nggak ah"
"Ayo dong Ra. Sekali aja"
"Gak mau" Fira berkacak pinggang
"Buat kenang-kenangan Ra. Nyesel loh kalau gak mau selfie kai ini" Ilham tersenyum jenaka
"Ehm... Yaudah deh"
Akhirnya mereka pun selfie bersama. Ini memang pertama kalinya Fira mau diajak selfie. Ilham juga gak terlalu suka selfie, tapi ini untuk kenang-kenangan. Mungkin yg terakhir kali.
"Bagus Ra. Kamu lucu deh" Ucap Ilham sembari memperlihatkan foto yg ada di handphonenya kepada Fira. Fira hanya cengingisan melihat hasil fotonya.
"Oh ya ngomong² bentar lagi 'sanset' loh" Ucap Ilham
"Oh ya? Pasti bagus banget ya pemandangannya" Seru Fira
"Pastinya dong. Kita tunggu aja ya" Fira hanya mengangguk pelan.
Beberapa lama kemudian, perlahan-lahan matahari menenggelamkan dirinya. Sungguh pemandangan yg sangat indah. Fira sangat mengagumi pemandangan yg tersaji di depan matanya. Ilham sangat senang bisa melihat Fira yg sedang bahagia. Rona kebahagiaan telah mereka pancarkan dengan senang hati. Sampai² tak ada perbincangan diantara mereka. Mereka benar² menikmati pemandangan itu.
Sekitar 10 menit yg lalu matahari telah terbenam. Suasana semakin
dingin saja seiring terbenamnya matahari, langit telah berubah menjadi hitam,
taburan bintang dimana-mana menjadikan suasana lebih indah. Bulan telah
memperlihatkan dirinya kepada bumi, hari pun semakin malam. Ilham pun
memutuskan untuk mengajak Fira pulang.
"Pulang yuk Ra" Fira menoleh kearahnya dengan raut muka yg senang. Fira hanya mengangguk pelan.
Selama di perjalanan, tak ada obrolan sedikit pun dari mereka. Sepertinya Fira juga sudah lelah setelah seharian menghabiskan waktunya dipantai. Ilham menoleh ke arah Fira sejenak lalu fokus menyetir lagi. "Mungkin ini yg terakhir kali Ra. Aku pasti bakal kangen banget sama kamu Ra. Maaf Ra aku harus pergi sampai takdir mempertemukan kita lagi" Batin Ilham hingga setetes air yg keluar dari matanya mengalir, dengan cepat ia mengusap air tersebut dan berusaha menerima kenyataan dengan lapang dada.
Setelah beberapa lama kemudian, mereka pun sampai di rumah Fira. "Makasih ya Ra, seharian ini kamu udah mau nemenin aku" Ucap Ilham "Iya Ham, aku juga makasih, makasih kamu udah bikin aku seneng hari ini" Senyuman kecil namun sangat berarti tercipta dari bibir mereka. Sebenarnya berat rasanya bila Ilham harus meninggalkan Fira. "Aku pasti bakal kangen banget sama kamu Ra" Ucap Ilham dengan berat hati, tercipta senyuman yg terasa getir di bibirnya. Hatinya begitu berkecamuk menerima kenyataan, ingin rasanya ia menentang takdir, tapi sepertinya itu tak akan berhasil. Fira hanya tersenyum manis. "Yaudah kalau gitu Ra, ini udah malam" ucap Ilham sedikit ragu "Aku pamit Ra" lanjut Ilham, matanya terlihat sangat sendu "Kamu pamit pulang kerumahkan Ham?" Fira mulai merasakan ada yg aneh dengan kata2 Ilham. Ilham menarik nafas dalam2 lalu mulai berkata "Iya untuk malam ini. Tapi malam-malam selanjutnya mungkin aku gak bakal pulang kerumah. Dan bisa jadi ini terakhir kalinya aku pamit pulang sama kamu Ra" Lagi-lagi senyumannya terasa getir, raut wajah Ilham sangat berbeda dengan matanya. Matanya begitu banyak menyimpan tanda tanya. "Maksud kamu apa Ham?" Tanya Fira dengan nada melemah "Besok aku bakal ke Amerika Ra. Aku bakal ngelanjutin sekolah aku disana. Aku terpaksa melakukannya karena desakan mama dan ayah" mata Fira mulai berkaca - kaca "Kapan kamu akan kembali?" Tanya Fira.
"Biarlah takdir yg menjawabnya Ra"
"Aku mau kamu yg jawab Ham, bukan takdir! Beri aku kepastian, agar aku bisa menunggumu. Jangan buat aku menunggu lama!" Tangisan Fira mulai pecah, ia merasakan hatinya begitu sakit, seperti ada ribuan silet yg saling berlomba-lomba untuk menyayat hatinya. Jantungnya yg tak beraturan memberikan efek sesak didadanya.
"Maaf Ra, cuma takdir yg bisa menjawab. Jika tuhan mengizinkan kita untuk bertemu, pasti takdir akan mempertemukan kita. Percayalah, tuhan akan memberikan yg terbaik untukmu dan untukku" ucap Ilham penuh penekanan untuk meyakinkan sahabatnya tersebut.
"Cepat katakan kepadaku bahwa kamu akan segera kembali menemuiku" Fira menggoyang-goyangkan lengan Ilham untuk mendesak Ilham agar segera mengatakan kata-kata yg ingin didengar olehnya.
"Kamu akan mendapatkan pengganti yg lebih baik Ra. Cepat atau lambat" Ucap Ilham. Tangisan Fira semakin menjadi-jadi, hingga ia terjatuh kedalam pelukan Ilham. Fira menangis dalam pelukan Ilham, Ilham memeluk Fira dengan penuh perasaan. Tak terasa air matanya jatuh membasai pipi Ilham. Hatinya semakin sakit ketika mendengar setiap isak tangis Fira. "Pliisss jangan tinggalin aku Ham. Terus jadi sahabat terbaikku. Aku mohon" fira melepas pelukannya dengan memohon kepada Ilham, karena jika Ilham benar-benar meninggalkannya, fira tak tau siapa yg akan menggantikan posisi Ilham. Selama ini hanya Ilham yg bisa membuat Fira nyaman. "Tetap jadilah fira yg ku kenal. Jangan terlalu lama dalam kesedihan, jika aku tak berada disampingmu ingatlah tuhan yg slalu bersamamu. Jangan menungguku, aku tak bisa memberimu janji bahwa aku akan kembali menemuimu. Terima kasih untuk semua yg kamu berikan ke aku Ra" ucap ilham menguatkan Fira, ia mengusap air mata Fira "jangan menangis dihadapanku Ra"
Ilham mendekatkan wajahnya ke telinga kanan fira dan berbisik "Aku sayang kamu Ra" singkat tapi pasti kata-kata tersebut telah mampu mengeluarkan semua isi hati Ilham. Sebenarnya telah lama ia ingin mengucapkan kata-kata itu kepada Fira, namun ilham selalu ragu sampai akhirnya baru saat ini ia mengucapkannya. Dengan langkah yg terburu - buru Ilham berjalan menuju mobilnya dan mulai meninggalkan halaman rumah Fira. Sedangkan fira masih diam membisu di tempatnya. Berat rasanya melepas Ilham begitu saja, tapi semuanya telah terjadi~
T A M A T ! ! !
Makasih udah mau baca cerpen aku {}
Yuk corat-coret komentar, butuh saran dan kritikan dari kalian :)
Makasih ;)
"Pulang yuk Ra" Fira menoleh kearahnya dengan raut muka yg senang. Fira hanya mengangguk pelan.
Selama di perjalanan, tak ada obrolan sedikit pun dari mereka. Sepertinya Fira juga sudah lelah setelah seharian menghabiskan waktunya dipantai. Ilham menoleh ke arah Fira sejenak lalu fokus menyetir lagi. "Mungkin ini yg terakhir kali Ra. Aku pasti bakal kangen banget sama kamu Ra. Maaf Ra aku harus pergi sampai takdir mempertemukan kita lagi" Batin Ilham hingga setetes air yg keluar dari matanya mengalir, dengan cepat ia mengusap air tersebut dan berusaha menerima kenyataan dengan lapang dada.
Setelah beberapa lama kemudian, mereka pun sampai di rumah Fira. "Makasih ya Ra, seharian ini kamu udah mau nemenin aku" Ucap Ilham "Iya Ham, aku juga makasih, makasih kamu udah bikin aku seneng hari ini" Senyuman kecil namun sangat berarti tercipta dari bibir mereka. Sebenarnya berat rasanya bila Ilham harus meninggalkan Fira. "Aku pasti bakal kangen banget sama kamu Ra" Ucap Ilham dengan berat hati, tercipta senyuman yg terasa getir di bibirnya. Hatinya begitu berkecamuk menerima kenyataan, ingin rasanya ia menentang takdir, tapi sepertinya itu tak akan berhasil. Fira hanya tersenyum manis. "Yaudah kalau gitu Ra, ini udah malam" ucap Ilham sedikit ragu "Aku pamit Ra" lanjut Ilham, matanya terlihat sangat sendu "Kamu pamit pulang kerumahkan Ham?" Fira mulai merasakan ada yg aneh dengan kata2 Ilham. Ilham menarik nafas dalam2 lalu mulai berkata "Iya untuk malam ini. Tapi malam-malam selanjutnya mungkin aku gak bakal pulang kerumah. Dan bisa jadi ini terakhir kalinya aku pamit pulang sama kamu Ra" Lagi-lagi senyumannya terasa getir, raut wajah Ilham sangat berbeda dengan matanya. Matanya begitu banyak menyimpan tanda tanya. "Maksud kamu apa Ham?" Tanya Fira dengan nada melemah "Besok aku bakal ke Amerika Ra. Aku bakal ngelanjutin sekolah aku disana. Aku terpaksa melakukannya karena desakan mama dan ayah" mata Fira mulai berkaca - kaca "Kapan kamu akan kembali?" Tanya Fira.
"Biarlah takdir yg menjawabnya Ra"
"Aku mau kamu yg jawab Ham, bukan takdir! Beri aku kepastian, agar aku bisa menunggumu. Jangan buat aku menunggu lama!" Tangisan Fira mulai pecah, ia merasakan hatinya begitu sakit, seperti ada ribuan silet yg saling berlomba-lomba untuk menyayat hatinya. Jantungnya yg tak beraturan memberikan efek sesak didadanya.
"Maaf Ra, cuma takdir yg bisa menjawab. Jika tuhan mengizinkan kita untuk bertemu, pasti takdir akan mempertemukan kita. Percayalah, tuhan akan memberikan yg terbaik untukmu dan untukku" ucap Ilham penuh penekanan untuk meyakinkan sahabatnya tersebut.
"Cepat katakan kepadaku bahwa kamu akan segera kembali menemuiku" Fira menggoyang-goyangkan lengan Ilham untuk mendesak Ilham agar segera mengatakan kata-kata yg ingin didengar olehnya.
"Kamu akan mendapatkan pengganti yg lebih baik Ra. Cepat atau lambat" Ucap Ilham. Tangisan Fira semakin menjadi-jadi, hingga ia terjatuh kedalam pelukan Ilham. Fira menangis dalam pelukan Ilham, Ilham memeluk Fira dengan penuh perasaan. Tak terasa air matanya jatuh membasai pipi Ilham. Hatinya semakin sakit ketika mendengar setiap isak tangis Fira. "Pliisss jangan tinggalin aku Ham. Terus jadi sahabat terbaikku. Aku mohon" fira melepas pelukannya dengan memohon kepada Ilham, karena jika Ilham benar-benar meninggalkannya, fira tak tau siapa yg akan menggantikan posisi Ilham. Selama ini hanya Ilham yg bisa membuat Fira nyaman. "Tetap jadilah fira yg ku kenal. Jangan terlalu lama dalam kesedihan, jika aku tak berada disampingmu ingatlah tuhan yg slalu bersamamu. Jangan menungguku, aku tak bisa memberimu janji bahwa aku akan kembali menemuimu. Terima kasih untuk semua yg kamu berikan ke aku Ra" ucap ilham menguatkan Fira, ia mengusap air mata Fira "jangan menangis dihadapanku Ra"
Ilham mendekatkan wajahnya ke telinga kanan fira dan berbisik "Aku sayang kamu Ra" singkat tapi pasti kata-kata tersebut telah mampu mengeluarkan semua isi hati Ilham. Sebenarnya telah lama ia ingin mengucapkan kata-kata itu kepada Fira, namun ilham selalu ragu sampai akhirnya baru saat ini ia mengucapkannya. Dengan langkah yg terburu - buru Ilham berjalan menuju mobilnya dan mulai meninggalkan halaman rumah Fira. Sedangkan fira masih diam membisu di tempatnya. Berat rasanya melepas Ilham begitu saja, tapi semuanya telah terjadi~
T A M A T ! ! !
Makasih udah mau baca cerpen aku {}
Yuk corat-coret komentar, butuh saran dan kritikan dari kalian :)
Makasih ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar